Movie Review : Ant-Man and the Wasp (2018)
Ant-Man and the Wasp menawarkan kombinasi sempurna antara aksi, humor, dan drama emosional. Film ini tidak hanya memperluas cerita tentang dunia kuantum tetapi juga memberikan kontribusi penting dalam semesta Marvel, menjadi jembatan menuju Avengers: Endgame.
Setelah membantu Captain America dalam konflik besar di Jerman (Captain America: Civil War), Scott Lang (Paul Rudd) berada dalam tahanan rumah sebagai bagian dari kesepakatan dengan pemerintah. Ia berusaha menjalani hidup yang tenang bersama putrinya, Cassie (Abby Ryder Fortson), sembari menjauh dari masalah. Namun, hari-harinya yang damai berubah ketika Hope van Dyne (Evangeline Lilly) dan ayahnya, Dr. Hank Pym (Michael Douglas), kembali meminta bantuannya untuk menjalankan misi yang sangat berisiko.
Sinopsis Film Ant-Man and the Wasp (2018)
Misi ini berfokus pada penyelamatan Janet van Dyne (Michelle Pfeiffer), ibu Hope sekaligus istri Hank, yang hilang di alam kuantum 30 tahun lalu saat menjalankan tugas sebagai Wasp pertama. Scott, yang pernah kembali dari alam kuantum setelah kejadian di film Ant-Man (2015), menjadi kunci penting dalam misi ini. Ia memiliki koneksi misterius dengan Janet setelah tanpa sengaja berinteraksi dengan kesadarannya selama berada di alam kuantum.
Hank dan Hope telah menciptakan laboratorium portabel dengan teknologi canggih yang memungkinkan mereka mengakses dunia kuantum. Namun, misi mereka tidak berjalan mulus. Mereka dihadapkan pada Ava Starr (Hannah John-Kamen), alias Ghost, seorang perempuan dengan kemampuan untuk menjadi tak kasat mata dan memanipulasi molekul tubuhnya akibat kecelakaan kuantum yang melibatkan ayahnya. Ava membutuhkan energi kuantum untuk menyembuhkan dirinya, tetapi hal ini dapat membahayakan Janet yang terjebak di dimensi tersebut.
Selain itu, trio ini juga harus menghadapi Sonny Burch (Walton Goggins), seorang pedagang pasar gelap teknologi yang berusaha mencuri laboratorium portabel Hank demi keuntungannya sendiri. Sonny dan anak buahnya terus mengejar Scott, Hope, dan Hank, menciptakan serangkaian aksi kejar-kejaran yang menegangkan dan penuh humor di jalanan San Francisco.
Sementara itu, Scott harus menyulap kehidupannya sebagai pahlawan super dengan kewajibannya menjalani tahanan rumah. FBI, yang dipimpin oleh Agen Jimmy Woo (Randall Park), mengawasi Scott dengan ketat, membuat setiap aksinya bersama Hope dan Hank menjadi semakin sulit.
Melalui kerja sama yang penuh tantangan, Scott dan Hope menjadi tim yang tak terpisahkan. Hope, sebagai Wasp, menunjukkan kehebatannya dalam bertarung dengan kostum baru yang dilengkapi sayap dan blaster. Bersama Hank, mereka berhasil menemukan lokasi Janet di alam kuantum. Dalam momen yang menegangkan, mereka menggunakan energi kuantum untuk menyelamatkan Janet, yang kini memiliki kemampuan baru berkat interaksinya dengan dunia kuantum.
Di akhir cerita, Ava mendapatkan bantuan dari Janet untuk mengurangi penderitaannya, sementara Scott berhasil kembali ke rumah tepat waktu sebelum masa tahanan rumahnya berakhir. Namun, kesenangan mereka tidak bertahan lama. Dalam adegan mid-credit, saat Scott berada di alam kuantum untuk mengumpulkan energi, Hank, Hope, dan Janet lenyap akibat "jentikan jari" Thanos, meninggalkan Scott terjebak di dunia kuantum.
Post a Comment for "Movie Review : Ant-Man and the Wasp (2018)"